Sejarah Bordir

Mei 7, 2007 at 9:00 am (Sejarah Bordir)

Hiasan bordir memiliki proses perjalanan cukup panjang sejak dahulu kala. Kini, seni hiasan bordir dapat ditemukan di mana-mana dan setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Pada dasarnya, hampir tiap-tiap negara di dunia ini memiliki sejarah dan cerita unik mengenai seni hiasan bordir. Dan ketika dikeluarkan pertama barang tersebut pun merupakan sesuatu yang mewah. Hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Hal ini terjadi di Byzantium pada tahun 330 sesudah Masehi sampai abad ke-15. Pada zaman tersebut hiasan dipadukan dengan ornamen dari emas.
Bordir sebuah seni yang memadukan dekorasi sulaman pada kain. Alat bantunya jarum dan benang. Pada zaman Mesir Kuno hiasan bordir sudah ada. Buktinya, pada pusara ada lukisan yang memberikan indikasi mengenai keberadaan hiasan bordir. Misalnya saja, terdapat hiasan bordir pada pakaian, pelapis tempat duduk, gantungan bahkan tenda.
Selain itu, bangsa Yunani kuno pun juga mengenal hiasan bordir. Hal ini dibuktikan pada lukisan yang terdapat di vas. Ini dari abad ke-7 dan ke-6 sebelum Masehi. Agaknya di sana kemudian berkembang dan dipadukan dengan bahan kain.
Itu sedikit sejarah singkat yang terjadi di Eropa Timur. Sementara, di Asia sendiri sudah ada cerita dari Dinasti Tang (618-907 sesudah Masehi). Hiasan bordir mencapai puncaknya saat Dinasti Cing yang bertakhta. Pasalnya, kala itu jubah kerajaan yang terbuat dari sutera diramaikan oleh hiasan bordir merupakan contoh terbaik karya bordir Cina. Ini terjadi dari tahun 1644 hingga 1912.
Di benua Asia, selain Cina ada India yang punya ciri khas tersendiri dalam seni hiasan bordir ini. Di India, hiasan ini merupakan salah satu kerajinan kuno. Sampai-sampai benda yang satu ini pun tidak luput dari perdagangan India Timur. Buktinya, hiasan bordir asal India bisa masuk ke Eropa pada abad ke-17 dan ke-18.
Kala itu motif hiasan bordir tidak jauh-jauh dari bentuk aneka tetumbuhan dan bunga-bunga. Belum lagi ada pepohonan yang sedang berbunga. Akhirnya, motif indah ini diserap oleh orang-orang Inggris. Akhirnya Inggris pun tidak ketinggalan dalam meramaikan seni hiasan bordir.
Sekali masuk ke Eropa Barat tentu saja negara di Eropa lainnya pun tersangkut-paut. Misalnya saja hiasan bordir di negeri Belanda. Baru pada abad ke-17 dan ke-18, keluarlah hiasan bordir pada kain sutera di negeri kincir angin tersebut.

Abad ke-20
Nah, hiasan bordir berwarna mulai ramai pada pertengahan abad ke-20. Di Yordania, Turki dan Bokhara terdapat hiasan bordir pada sutera yang mengikuti motif bunga-bunga yang marak warnanya. Turki sendiri telah menciptakan hiasan bordir yang memadukan emas dengan sutera berwarna tepatnya dimulai pada sekitar abad ke-16. Sampai hiasan bunga Tulip khas negeri Belanda pun tidak terlewatkan dari desain bangsa Turki tersebut.
Hiasan ini pun berkembang pesat di benua Amerika. Ada dekorasi bordir yang dipengaruhi oleh budaya suku Indian. Misalnya ada tambahan bulu-bulu pada hiasan bordirnya. Lalu, di daratan Amerika Selatan, tentunya hiasan bordir dipengaruhi oleh nuansa-nuansa berbau Spanyol. Sampai akhirnya, hiasan bordir tersebut ikut meramaikan padang rumput di bagian Afrika Barat dan Zaire sebagai hiasan yang sedap dipandang oleh mata.
Terbukti, masing-masing daerah, bahkan negara memiliki sejarah dan perkembangan unik mengenai dunia hiasan bordir. Patut kita berterima kasih kepada budaya zaman dahulu kala yang memulai hiasan bordir ini, sebab dengan adanya benang dan jarum yang berhasil dipadukan dengan bahan kain, lapangan pekerjaan dan roda pergerakan ekonomi berhasil terbantu. Hal ini setidaknya berlaku di Indonesia, kala krisis ekonomi menghimpit bangsa ini!

Sumber : sinar harapan.co.id

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Bordir Kerancang Halus Khas Bukittinggi

Mei 7, 2007 at 8:57 am (Bordir)

Bordir kerancang halus khas Bukittinggi adalah bordiran halus dengan “lubang lubang” yang terbentuk dari jalinan benang bordir. Lubang lubang inilah yang disebut dengan kerancang. Pembuatan kerancang ini adalah suatu proses yang rumit serta menyita waktu. Seorang pembordir harus memperhitungkan “tarikan” benang ke kain ( bahan dasar ). Apabila tarikan benang terlalu tegang, maka kain disekitar kerancang akan “mengkerut”. Apabila tarikan benang kurang tegang, maka jalinan kerancang akan tidak “padat” dan “rapat”, serta mudah putus karena ketegangan benang bordir tidak sama.

Selain itu, dalam pembuatan kerancang yang berukuran kecil, seorang pembordir harus memperhatikan ukuran jalinan antar kerancang, karena pembuatan kerancang adalah suatu proses yang memiliki “point of no return“. Jalinan kerancang tersebut sebenarnya terdiri dari jalinan benang bodir serta bagian bahan dasar yang dipilin untuk menjadi tepi kerancang. Apabila jalinan ini putus, maka hal ini tidak bisa diperbaiki karena bahan dasar yang terpilin untuk membentuk jalinan kerancang tersebut juga ikut terputus ( robek ). Juga kerancang kerancang ini haruslah dibuat dengan mengikuti ukuran serta jalur ( path ) dari disain bordir secara keseluruhan. Sedikit saja terjadi kesalahan perhitungan maka jalur disain bordir tidak akan bisa dipertemukan dengan tepat sehingga hasil bordiran akan terlihat “senjang” (timpang)

Saking rumitnya pembuatan bordir kerancang halus khas Bukittinggi ini, seorang kolega dari Qatar menyebut bahwa bordiran ini bukan sekedar bordiran, tapi sudah merupakan karya seni (piece of art), yang bukan saja amat pantas untuk dipakai, tapi juga pantas digunakan sebagai hiasan rumah.

Dahulu proses pembuatan bordir kerancang halus ini sepenuhnya dikerjakan dengan tangan ( 100% purely handmade ). Tingkat kesalahannya tinggi karena manusia memiliki faktor kelemahan daya tahan serta kelelahan, apalagi mengerjakan sesuatu yang rumit dan serba kecil kecil. Untuk mendapatkan bordiran yang 75 % error free bisa memakan waktu hingga tiga bulan bahkan lebih. Namun rumitnya proses serta lamanya waktu pembuatan sebanding dengan keindahan bordiran yang dihasilkan.

Oleh karena proses pembuatannya yang rumit, tingkat kesalahan yang tinggi serta menyita waktu, sementara permintaan akan bordir kerancang sangat tinggi, belakangan muncul ide untuk membuat “kerancang instant”, yaitu dengan membuat jahitan secara mengeliling membentuk lingkaran, segi empat atau segitiga, kemudian bagian tengah dari lingkaran tersebut ditusuk dengan menggunakan solder panas ( alat untuk mematri ). Hasil tusukan solder panas ini akan meninggalkan lubang yang akan terlihat seperti kerancang.

“Kerancang instant” ini pemuatannya amat mudah karena seorang pembordir tidak perlu mempertimbangkan hal hal seperti pada pembuatan kerancang sebenarnya. Cukup dengan membuat bordiran pada bahan dasar, kemudian tinggal menusukkan solder panas pada bagian yang akan dilubangi. Apalagi kemudian digunakannya mesin bordir, proses pembuatan mukena dengan bordiran kerancang instant ini hanya memerlukan waktu satu hari. Harga jual juga bisa ditekan serendah mungkin karena mukena dengan kerancang instant ini bisa diproduksi massal, tingkat kesulitan rendah, satu mukena tidak harus dikerjakan oleh satu orang, waktu pembuatan yang singkat, apalagi dengan bantuan mesin bordir terkomputerisasi (computerized embroidery machine), akan dihasilkan suatu bordiran seragam dalam waktu yang amat singkat, tinggal memotong motong seukuran mukena dan melubangi dengan solder. Mukena seperti ini dapat dengan mudah ditemukan dipasaran dengan harga yang cukup murah.

Permalink 1 Komentar